Tgl. 28 September 2011 setelah jam 6 sore, orang Yahudi akan masuk dalam tahun yang baru, yaitu Ayin Beth.
Ayin artinya angka 70 atau bisa juga mata. Yaitu mata Tuhan dan mata kita. Mata Tuhan tertuju kepada kita dan Dia akan mengajar dan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh.
Janji Tuhan kepada kita adalah : Mata Tuhan tertuju kepada kita, dan Dia mau menuntun, mau mengajar dan mau menunjukkan jalan apa yang harus kita tempuh.
Tapi ada syaratnya, yaitu mata kita. Mata kita harus senantiasa tertuju pada Dia. Seperti Tuhan Yesus, apa yang Tuhan Yesus katakan, apa yang Tuhan Yesus perbuat, semua itu yang Dia lihat dan yang diajarkan oleh Bapa.
Beth artinya 2 atau bisa juga Bait atau Rumah.
Tuhan memberikan pesan kepada kita tentang rumah ini melalui I Kor 6:19-20, "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"
Saat kita percaya dan mengaku Yesus adalah Tuhan, maka Roh Kudus masuk ke dalam hati kita. Dikatakan bahwa tubuh ini adalah bait Roh Kudus dan tubuh ini bukan milik kita sendiri.
Tubuh kita adalah milik Tuhan Yesus karena sudah dibeli dan harganya sudah lunas dibayar!
Dibeli dari siapa?
Sebelum kita mengenal Tuhan Yesus dan belum percaya kepada-Nya, tubuh ini miliknya iblis.
Ciri orang yang mau memuliakan Tuhan dalam hidupnya, adalah dia selalu berpikir : "Apa pun yang saya katakan...apa pun yang saya lakukan, apakah itu menyenangkan hati-Nya Tuhan atau tidak?"
Memasuki Tahun Ayin Beth, biarlah kita banyak berbahasa roh sebab dengan berbahasa roh, Alkitab mengatakan kalau itu membangun diri kita sendiri. Yang pasti kerohanian kita akan dibangun.
Kalau kita berdoa dalam bahasa roh, menyanyi dalam bahasa roh, menyembah dalam bahasa roh, maka yang berdoa, menyanyi, dan menyembah itu adalah roh kita sedangkan akal budi dan jiwa kita tidak ikut. Tetapi kalau kita berdoa dan menyembah dengan menggunakan bahasa yang kita mengerti, maka barulah akal budi dan jiwa kita yang berdoa dan menyembah Tuhan (I Kor 14:14-15)
Saat kita berdoa dalam bahasa roh, maka keberadaan kita yang terdiri dari roh, jiwa, dan tubuh itu ketiganya bisa berdoa, memuji dan menyembah Tuhan. Sebab kalau kita tidak berbahasa roh, maka roh kita tidak ikut berdoa, sehingga ada kepincangan dalam hidup ini.
Ada penyelidikan yang luar biasa dari para ahli otak dari Oral Roberts University (ORU) di Tulsa, Oklahoma, tentang bahasa roh.
Jadi, saat orang berbahasa roh, dari otaknya akan melepaskan 2 bahan kimia yang ditujukan kepada sistem imunitas tubuh. Sehingga begitu kedua bahan kimia ini dilepaskan maka akan membuat imunitas tubuh naik sekitar 35-40%. Dan yang menarik, bagian otak yang melepaskan bahan kimia tersebut aktivitasnya tidak terlalu jelas, tetapi akan jelas terlihat ketika kita berbahasa roh!
Saat kita berbahasa roh, itu bukan saja membangun roh kita sendiri, ternyata juga membangun imunitas tubuh kita. Artinya untuk kesehatan kita.
Karenanya, banyak orang yang berbahasa roh itu hatinya bersukacita dan Alkitab berkata, "Di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah! Hati yang gembira adalah obat yang manjur!" Oleh karena itu, mari kita berbahasa roh, sebab hati yang gembira adalah obat yang manjur! Haleluya!
Ringkasan Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
Minggu, 11 Sept 2011 Senayan
No comments:
Post a Comment