"A thousand may fall at your side,
And ten thousand at your right hand;
But it shall not come near you. " (Psalm 91:7)

Friday, January 18, 2013

Tatanan Dunia Baru merupakan tanda Akhir Zaman 2


Israel terdiaspora - Yehuda tetap memimpin.
Kembali kepada pembahasan tentang suku Yehuda. Oleh karena dosa Salomo menyembah dewa-dewa orang-orang kafir (I Raja 11:5) akibatnya bangsa Israel terpecah menjadi dua yaitu :
1. Israel Selatan sering disebut Kerajaan Yehuda (Suku Yehuda dan Benyamin)
2. Kerajaan Israel Utara (10 suku lainnya)

Tuhan akhirnya menyerahkan kerajaan Yehuda ini ke tangan bangsa Babilonia/Babel. Kepada Raja Nebukadnezar dan sisanya diserahkan Tuhan ke bangsa-bangsa di Utara, yaitu bangsa Asyur.
Selama orang-orang Yehuda dan Benyamin terdiaspora ke negeri Babel, urapan luar biasa itu tetap ada pada mereka.

Daniel 1:6-21 menjelaskan tentang beberapa orang Yehuda, antara lain Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya yang memiliki kebijaksanaan dan pengertian luar biasa. Mereka itu 10 kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaan Nebukadnezar.

Pada waktu mereka kembali dari pembuangan di Babel-pun, suku Yehuda-lah yang membangun kembali reruntuhan tembok Yerusalem melalui keturunannya yang bernama Nehemia.


Yehuda sebagai biji mata Allah - The Supreme Being
Ulangan 32 : 10 Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara (berbicara tentang Mesir - Tirza). Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.

Suku Yehuda percaya dan mengenang bahwa mereka dibebaskan/ditarik keluar dari Mesir (Mesir dilambangkan oleh piramid) dan dijadikan sebagai biji mata Allah. Kemudian mereka mengenangnya dalam suatu lambang yang mereka buat berupa sebuah piramid yang pada bagian atasnya tercabut, sehingga menjadi sebuah piramida terpenggal yang pada bagian atasnya terdapat sepasang mata (sepasang mata melambangkan mata Allah) yang melambangkan bahwa mereka adalah "The Supreme Being".

Kaum Yehuda ingin selalu mengingatkan generasi berikutnya bahwa bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah atau bangsa yang terutama. Oleh sebab itu, mereka memakai piramida susunan teratas. Dari sini kita mendapatkan pengertian tentang asal usul salah satu lambang misterius dari The Great Seal berikutnya, yaitu piramida terpotong.

Mengapa mereka menggunakan lambang piramida terpotong? Jika bicara tentang piramida, kita bisa memastikan bahwa lambang tersebut merupakan pengaruh dari Mesir Kuno, bahkan lebih dari itu. Dari penyelidikan arkeologi, piramida terpotong merupakan tempat penyembahan matahari Babel. Sedangkan mata yang tadinya merupakan "sepasang mata" yang melambangkan biji mata Allah kini berubah menjadi "mata satu", dari mana perubahan itu terjadi?
Kita akan mengetahuinya dari penjelasan sejarah bangsa Israel.

Penghukuman Tuhan turun
 

Jerusalem under siege - Hadrian emperor
Dengan kepercayaan terhadap urapan yang mereka miliki sebagai pemimpin dan bahwa hanya orang Israel-lah umat pilihan Allah, orang-orang Yehuda menjadi semena-mena terhadap orang-orang non-Yahudi (Gentile) sehingga mereka merasa berhak memimpin dunia dan menentukan nasib bangsa-bangsa.
Memang Firman Tuhan berkata : Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku. (Imamat 20:26)

Bagi orang Yahudi, bangsa di dunia ini terbagi menjadi 2 jenis bangsa/Goyim, yaitu :
1. Bangsa Yahudi (Jewish)
2. 70 bangsa Non-Yahudi (Gentiles)

Bangsa Yahudi berlaku seperti layaknya singa yang tidak akan melepaskan mangsanya hingga benar-benar tertangkap, lalu setelah kenyang akan beristirahat di tempat yang aman. Matanya mabuk oleh karena kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, mereka melihat bangsa lain sebagai bangsa yang memiliki derajat lebih rendah. Dan akibat pemahaman yang ekstrim tersebut akhirnya pada tahun 135 M, Kaisar Hadrian sangat membenci orang-orang Yahudi yang masih memegang teguh Taurat (sebab waktu itu sebagian orang Yahudi sudah memeluk agama Kristen dan menerapkan hukum kasih yang memandang semua manusia/bangsa sama di mata Tuhan, sehingga mereka dapat berbaur dengan orang non-Yahudi).

Akhirnya Kaisar Hadrian menghancurkan Yerusalem, sekalipun orang-orang Yahudi melakukan perlawanan (yang dikenal dengan perang Bar Kohba) namun karena kekuatan Romawi sangat kuat akhirnya Israel kalah. Hampir seluruh sinagoga dihancurkan, 580 ribu orang Yahudi terbunuh, dan mereka yang hidup akhirnya dijual sebagai budak di seluruh kekaisaran, dan sisanya diusir dari negara Israel.
Pengusiran besar-besaran ini berlaku bagi orang2 Yahudi non-Kristen. Mereka terserak (diaspora) hampir ke seluruh dunia dan mendiami tempat-tempat baru dan dibenci oleh penduduk asli, tepat seperti Firman Tuhan terhadap mereka karena meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala.

Setelah itu, Yerusalem (sebelum Khalifah Omar merebutnya dari Roma, th 637) didiami oleh kebanyakan orang Roma dan orang2 Yahudi yang sudah beragama Kristen, sehingga lama kelamaan orang Roma juga memeluk agama Kristen, (Kis 11:21). Hal ini sangat menyakitkan hati orang2 Yahudi yang diusir dari tanah pusaka mereka, ini mengakibatkan orang Yahudi sangat membenci orang Kristen dan seluruh bangsa di dunia ini.


Nasib bangsa Israel pasca penghukuman Tuhan :
1. Menjadi budak di negeri sendiri.
Neh 9:36 "Lihatlah, sekarang ini kami adalah budak. Ya, di tanah yang Kauberikan kepada nenek moyang kami untuk mengecap hasilnya dan segala kekayaannya kami ini adalah budak."
Orang-orang Yahudi yang tinggal di tanah Kanaan sangat lemah dan merupakan penduduk minoritas. Nasib mereka sudah ditentukan, yaitu akan dijajah dan dijadikan budak oleh bangsa-bangsa lain yang akan merebut tanah Israel. Karena penyembahan berhala, umat pilihan Tuhan akhirnya menjadi budak di tanah pusaka mereka sendiri.


2. Terpencar diantara bangsa-bangsaHos 8:8 "Israel sudah ditelan; sekarang mereka itu ada di antara bangsa-bangsa seperti barang yang tidak disukai orang."

Pasca pengungsian oleh Kaisar Hadrian, bangsa Yahudi terpencar ke seluruh negara Eropa, mereka menjadi bangsa stateless, atau masyarakat tanpa kewarganegaraan dan tinggal di negara2 yang asing bagi mereka.
Hampir 1000 tahun kemudian, bangsa Israel sudah tersebar di hampir semua negara di dunia ini. Dan seperti nubuat Nabi Hosea, mereka benar2 dibenci oleh orang-orang di tempat dimana mereka tinggal.

Orang-orang Israel yang tercerai berai kebanyakan bergabung dengan saudara-saudara mereka yang terdiaspora terlebih dahulu, mereka juga memenuhi semua negara-negara jajahan kekaisaran Romawi, ada juga yang pergi ke Eropa Utara dan Timur (yang kemudian dikenal sebagai orang Yahudi Ashkenazi), Spanyol, Mediterania dan Timur Tengah (yang kemudian dikenal sebagai Yahudi Sefardim), dan akhirnya mereka menempati Asia, Rusia dan semua negara yang ada saat itu.

Israel menantikan Mesias - Mesias telah datang namun ditolak.Karena begitu besar kesesakan yang dialami bangsa Israel, maka bangsa ini sangat merindukan seseorang yang mampu bangkit seperti raja Daud untuk menyelamatkan mereka. Hingga saat ini orang-orang Israel setiap hari menantikan datangnya pertolongan Ilahi untuk membebaskan  penindasan bangsa-bangsa lain dan memulihkan keadaan Israel.

Tuhan mendengar doa mereka, setelah masa diaspora terhadap bangsa Israel, Tuhan berulang-ulang mengirim nabiNya untuk menyelamatkan bangsa Israel, namun karena nabi-nabi ini datang menubuatkan penghukuman dan pertobatan, maka mereka dianggap sepi dan diacuhkan.

Sebenarnya Tuhan sudah mengirimkan pertolongan, atau lebih tepatnya "Kesempatan untuk bertobat", namun orang Israel sebenarnya lebih mengharapkan pertolongan nyata, yaitu bangkitnya kembali seseorang seperti raja Daud yang gagah perkasa dan sanggup menyatukan seluruh bangsa Israel untuk kemudian melawan bangsa-bangsa lain yang telah menguasai tanah Israel. Itulah penyelamatan yang diharapkan oleh bangsa Israel.

Tuhan sangat siap menyelamatkan Israel, hanya Israel harus bertobat dulu dari segala kejahatan dan penyembahan berhala mereka (Yes 59:1-2)

Courtessy of The Passion of Christ
Tuhan berjanji dalam Yer 23:5  "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri."
 

Tapi yang dimaksud dengan ayat itu adalah kelak dari silsilah keturunan Daud akan lahir Yesus Kristus, juruselamat umat manusia. Tapi, berhubung kitab pegangan sebagian besar bangsa Israel bukanlah Tanakh yang asli, melainkan Tanakh yang sudah tercemar Kabala, maka pengertian tentang juruselamat yang akan datang atas bangsa Israel semakin samar.

Orang-orang Israel mengartikan Mesias dengan pengertian mereka sendiri dan pemahaman-pemahaman okultisme yang sangat bertolak belakang dengan Tanakh maupun Taurat, mereka menantikan seseorang yang memiliki kuasa gaib (sakti). Sebagian besar bangsa Israel semakin hari semakin keras hati, mereka mengharapkan dan menantikan seorang Mesias (Juruselamat) sebagaimana gambaran mereka sendiri.

Sekitar 500 tahun setelah Israel terdiaspora, Tuhan menggenapi janji-Nya dan menurunkan Anak-Nya yang tunggal melalui Maria tunangan Yusuf. Yusuf merupakan keturunan Daud dan merupakan keturunan asli suku Yehuda. Dia-lah Yesus Kristus, raja yang akan menyelamatkan Israel.
Namun sayang, kehadiran Yesus Kristus ditengah-tengah umat pilihan-Nya tersebut sangat ditolak. Sebab Yesus Kristus begitu berbeda dengan gambaran Mesias yang didamba-dambakan oleh bangsa Israel.
Karena :

  • Yesus tidak mengobarkan perang ataupun penolakan terhadap bangsa Romawi yang menguasai Israel saat itu.
  • Yesus tidak menggunakan senjata, melainkan mengajarkan kasih.
  • Yesus hanya orang biasa, bukan seperti keturunan raja.
  • Yesus menawarkan pertobatan dan menubuatkan kehancuran bila Israel tidak bertobat.
  • Yesus menentang ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi dan para imam sehingga menimbulkan kebencian orang-orang Israel terhadap Tuhan Yesus yang berujung pada penangkapan Tuhan Yesus.

Ia difitnah, dianiaya dan akhirnya dibunuh di kayu salib. Sebenarnya para pemimpin Israel hampir percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Mat 26:63 "Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.
Tapi sekali lagi, gambaran para pemimpin Israel tentang Mesias sangat berbeda dengan Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena penolakan Israel terhadap Yesus Kristus, maka genaplah kehancuran Israel seperti yang telah dinubuatkan, baik oleh para nabi bahkan oleh Tuhan Yesus sendiri (Luk 21:20-22).

Titus menyerang Yerusalem
Pada th 70 M, Kaisar Roma Vespasianus menunjuk anaknya sendiri Titus untuk menghancurkan Yerusalem.
Israel jatuh, Yerusalem hancur, dan Bait Allah ke-II kebanggaan orang-orang Israel dihancurkan, sedangkan isinya dijarah. Kini, tidak ada lagi tempat bagi Israel bahkan di tanahnya sendiri.

Kehancuran Yerusalem memaksa diaspora orang-orang Israel yang masih tertinggal. Yang bisa bertahan mengalami keadaan yang lebih buruk, mereka dijadikan budak.


Jewish beggar
Nasib bangsa Israel modern yang terdiaspora semakin menyedihkan. Di negara-negara dimana mereka tinggal, mereka hanya menjadi pengemis, menjual barang-barang loak, penjual asongan. Atas dasar tersebut, biasanya bangsa pribumi dapat menerima keberadaan para pendatang Yahudi ini karena rasa belas kasihan.

Akan tetapi sebagian lagi tidak semujur mereka, sebab beberapa kelompok diaspora Israel mengalami penolakan dan pengusiran, mereka dibenci dan dicurigai, persis seperti nubuat dalam Hos 8:8. Hanya karena janji Tuhan terhadap Abraham, Ishak dan Yakub-lah maka bangsa Israel bisa bertahan sampai kini.


Jewish immigrants
Medieval Jewish money lender
Yehuda bangkit menolong saudara-saudaranya. - Israel mempersiapkan kedatangan "Mesias" dan proses pemulangan (Aliyah)Dengan tekanan luar biasa yang dialami seluruh orang Israel di muka bumi ini akhirnya membangkitkan kesadaran untuk mereka bersatu dan bangkit dari keterpurukan.

Dimanapun mereka tinggal kini, mereka akan selalu mengingat semua saudara-saudara mereka di seluruh dunia, saling membantu dan mulai memikirkan bagaimana mereka dapat kembali ke tanah Israel, berkumpul kembali, dan mendirikan Bait Allah yang telah hancur.

Sekalipun bangsa Israel sudah terpencar keseluruh dunia, namun urapan Yehuda itu tetap ada pada orang-orang Yehuda, di negara mana pun mereka tinggal, mereka menjadi orang berhasil. Saat orang-orang Israel lainnya mengalami kemiskinan di negara-negara baru mereka, orang-orang Yehuda mulai merintis usaha untuk menghasilkan uang.
Dengan kemampuan otaknya yang luar biasa, mereka memulai bisnis di bidang keuangan, yaitu meminjamkan uang dengan bunga (rentenir/money lender), seperti pengertian mereka tentang janji Tuhan yang berkata : "TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman." (Ul 28:12)

Usaha ini mereka lakukan dengan tekun, sedikit demi sedikit, tahun demi tahun, generasi demi generasi, dengan kepiawaiannya mengelola uang akhirnya orang-orang Yehuda menjadi sangat kaya. Bukan hanya dalam bidang keuangan tapi dalam segala bidang, jika mereka berdagang maka mereka menjadi pedagang yang sukses, jika mereka menjadi ilmuwan, mereka akan menjadi ilmuwan yang sangat jenius. Jika mereka masuk dalam pemerintahan, maka orang-orang Yehuda akan memimpin dengan piawai, jika mereka bekerja di bidang finansial, maka mereka akan menjadi pemegang uang skala negara..dan tanpa disadari oleh dunia.

Hari ini hampir semua sendi-sendi ekonomi dan finansial dunia dikuasai oleh orang-orang keturunan Yehuda. Dari suku Yehuda inilah lahir sebutan orang Yahudi, sebab kata Yahudi berasal dari kata Yehudi (Ibrani) atau Yehudai (Aram) yang artinya sama dan berasal dari kata Yehuda.
"Yehudi" adalah bahasa Ibrani yang cara pengucapannya adalah "Yahudi", persis seperti kata Yahudi dalam bahasa Indonesia.

Hingga kini, sebagian besar keuangan dunia telah dikuasai oleh orang-orang Yahudi, perusahaan-perusahaan besar hingga orang-orang pintar di dunia adalah orang Yahudi, tidak heran jika orang Yahudi memenangkan 20% dari seluruh penghargaan Nobel yang telah dikeluarkan, padahal jumlah orang Yahudi sangat kecil, tidak lebih dari 0,2% penduduk dunia.

Contoh : The Macy's salah satu pusat perbelanjaan yang menjadi milik keturunan Yahudi. Belum lagi nama-nama lain seperti : Gimbels, Filene’s, I Magnin, Neiman-Marcus, Bloomingdales, Bergdorf Goodman, Rich’s of Atlanta, Kauffman’s of Pittsburgh, Lazarus of Columbus, Levi Strauss dan Sears-Roebuck.
Penulis lagu jenius, Irving Berlin, terlahir dengan nama Israel Baline di Russia. Salah satu lagu yang terkenal dan mendapatkan Oscar th 1942 adalah 
"White Christmas".






Dan ilmuwan jenius di samping ini, Albert Einstein















Bersambung.
Source : Buletin Doa edisi 159/Januari 2012

NWO series : [1], [Great Seal], [2], [Sign of the Horns], [NWO=AZ1]

No comments:

Post a Comment