"A thousand may fall at your side,
And ten thousand at your right hand;
But it shall not come near you. " (Psalm 91:7)

Friday, January 11, 2013

Tatanan Dunia Baru merupakan tanda Akhir Zaman 1


Tatanan Dunia Baru (NWO) secara sederhana adalah "semua harapan mesianis dunia."
Apa artinya ? Artinya adalah pengharapan dunia untuk terciptanya sebuah tatanan dunia yang lebih baik, keluar dari segala kekacauan yang selalu terjadi disepanjang sejarah umat manusia. Untuk menciptakan keadaan dunia yang ideal tersebut umat manusia harus bersatu, dan menantikan datangnya seseorang (mesias/juruselamat) yang sanggup memimpin seluruh umat manusia menuju dunia yang damai.

Kelihatannya memang tidak mungkin, namun para pemimpin dunia hari-hari ini sedang mengusahakan dan menantikan terciptanya hal tersebut. Masyarakat dunia sudah muak dengan segala kekacauan yang terjadi, umat manusia merindukan seorang pemimpin yang mampu menciptakan masyarakat yang damai dan sempurna (utopia), bebas dari peperangan, krisis, aksi kekerasan, terorisme dan sebagainya. Keinginan seperti itu memang dambaan semua orang, tapi tanpa disadari bahwa hal tersebut merupakan tanda dari akhir zaman, sebab sebelum bumi ini berakhir keadaan dunia memang akan berakhir dengan cara seperti itu, yaitu munculnya satu pemerintahan dunia totaliter yang hanya dibawah kendali satu orang pemimpin (Antikris),
dimana akhirnya Tuhan Yesus sendiri akan menghancurkan pemerintahan tersebut dan mendirikan kerajaan-Nya di dunia selama 1000 tahun.

Alkitab sudah menubuatkan semua ini suatu saat (tidak lama lagi) bahwa Antikris akan menguasai dunia di dalam segala bidang, Wahyu 13:7 mencatat : "...dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa."

Lambang Tatanan Dunia Baru
Hubungan antara kebangkitan Tatanan Dunia Baru dan kebangkitan Antikris dapat dipelajari dari lambang Tatanan Dunia Baru yaitu The Great Seal.
Lambang ini terdiri dari beberapa lambang yang masing-masing memiliki arti terselubung :
1. Segitiga
2. Mata satu
3. Cahaya
4. Piramida terpotong
5. Angka Romawi "MDCCLXXVI"

Sekalipun lambang ini merupakan lambang negara AS, namun sebenarnya lambang The Great Seal adalah lambang dunia. Bagian-bagiannya memiliki arti dari berbagai kebudayaan dunia dan dari sejarah dunia jauh ke belakang.

Untuk mengerti arti dari bagian-bagian lambang itu, kita harus mempelajari perjalanan sejarah Israel sebagai bangsa pilihan Allah, masa perbudakan di Mesir Kuno, dan penyembahan berhala manusia pada masa menara Babel.

Israel sebagai Umat Pilihan Allah
Dalam Alkitab tertulis bahwa Israel adalah bangsa pilihan Allah (Ulangan 7:6), Israel dipilih untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa (Kejadian 27:27-29), untuk menyampaikan keselamatan bagi bangsa-bangsa lain (Yesaya 49:6).

Leluhur bangsa Israel seperti Abraham, Yakub dan Musa dipanggil langsung oleh Allah. Israel pernah berjalan bersama Allah selama 40 tahun di padang gurun, bahkan Musa pemimpin mereka dapat bercakap-cakap dengan Tuhan secara berhadapan muka di gunung Horeb (Keluaran 33:11).

Panggilan Abraham adalah :
1. Panggilan menuju tanah perjanjian (Kejadian 12:1)
2. Panggilan sunat (Kisah Para Rasul 7:8)
3. Panggilan untuk meninggalkan negeri yang penuh penyembahan berhala (okultisme) dan penyembahan terhadap banyak dewa (politeisme) menuju penyembahan kepada satu Tuhan yang benar pencipta langit dan bumi.
4. Panggilan untuk menjadikan keturunan Abraham menjadi umat pilihan-Nya, bangsa yang besar dan bangsa yang diberkati Tuhan.

Perjanjian Abraham ini turun ke anaknya, Ishak sebagai anak perjanjian. Lalu turun ke cucunya yang bernama Yakub. Seharusnya kakak Yakub, Esau-lah yang berhak meneruskan perjanjian Abraham, karena dia adalah anak sulung Ishak, tapi karena Esau memandang rendah hak kesulungan (Kejadian 25:29-34) akhirnya pilihan Tuhan untuk melanjutkan panggilan-Nya kepada Abraham diberikan pada Yakub.

Setelah Yakub menerima panggilan Tuhan, barulah nama Israel dikenal, sebab Tuhan mengubah nama Yakub menjadi Israel.
"Namamu bukan Yakub lagi. Engkau telah bergumul dengan Allah dan dengan manusia, dan engkau menang; karena itu namamu menjadi Israel." (Kejadian 32:28, BIS)

Israel pindah ke Mesir - Israel menjadi sebuah bangsa yang besar.
Israel (Yakub) memiliki 12 orang anak. Mereka kemudian mewakili 12 suku Israel. Tapi Israel lebih mengasihi Yusuf daripada ke-10 kakak-kakaknya. Sehingga mereka membenci Yusuf dan ingin membunuh adiknya itu.

Pada satu hari tibalah waktu untuk membunuh Yusuf itu, namun salah satu kakak Yusuf, yaitu Yehuda membelanya sehingga Yusuf tidak jadi dibunuh namun akhirnya dijual sebagai budak ke Mesir.
Ternyata itu adalah rencana Allah untuk menyelamatkan Israel dan anak-anak lainnya pada masa kelaparan hebat yang melanda seluruh dunia.

Atas pertolongan Tuhan, Yusuf menjadi wakil Raja Mesir yang berkuasa atas seluruh Mesir. Setelah Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, Yusuf membawa ayahnya (Israel) dan semua keluarganya untuk pindah ke Mesir.

 Mereka tinggal dan beranak cucu di Mesir sampai menjadi bangsa yang besar. Tapi itu tidak berlangsung lama, setelah Israel, Yusuf dan Raja Mesir yang mengangkat Yusuf meninggal dunia, bangkitlah raja Mesir baru yang tidak mengenal mereka dan sangat curiga pada bangsa Israel dan akhirnya memperbudak orang-orang Israel.
Raja itu menganiaya dan membunuh bayi-bayi Israel agar bangsa ini tidak bertambah banyak. Perbudakan Israel di tanah Mesir berlangsung lama sekali, yaitu selama 400 tahun.

Berkat Israel bagi anak-anaknya. Yehuda dan Benyamin tulang punggung Israel.
Sebelum meninggal, Israel/Yakub juga meninggalkan berkat untuk anak-anaknya. Berkatnya berbeda-beda. Berkat paling luar biasa adalah berkat yang diberikan kepada Yehuda dan berkata kedua terbesar diberikan kepada Benyamin.

Lion of Judah
Berkat Yehuda
Kota mayoritas suku Yehuda : Bethlehem dan Hebron

Kejadian 49:9-12 mencatat berkat yang diterima Yehuda :
Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu.
Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?
Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.
Matanya akan merah karena anggur dan giginya akan putih karena susu.

Terjadilah seperti yang diucapkan Israel. Suku Yehuda menjadi suku yang sangat diberkati (bahkan sampai saat ini). Berikut berkat yang diterima Yehuda :
Engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu...kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu.

Yehuda dalam bahasa Ibrani artinya memuji. Semua anak atau suku Israel akan sangat bangga pada Yehuda, sebab Yehuda akan membantu saudara-saudaranya yang sedang dalam kesulitan. Sifatnya terbukti saat ia membela Yusuf adiknya. Juga saat Yehuda membela Benyamin yang hendak ditahan di Mesir oleh Yusuf dan mau menggantikan Benyamin sebagai tawanan dan budak di Mesir. (Kejadian 44:18-34)

Yehuda sangat mengasihi ayah dan saudara-saudaranya, Yehuda adalah orang yang melanjutkan pengharapan Israel dalam dirinya.

Walaupun tidak memiliki hak kesulungan (anak sulung Israel adalah Ruben.), Yehuda tampil sebagai pemimpin yang berkuasa dari bangsa Israel (misalnya Shimon Peres, dari namanya jelas dia berasal dari suku Yehuda. Selain Raja Daud dan Tuhan Yesus)

Yehuda akan menjadi suku yang kuat turun-menurun, dari tangan Yehuda-lah bangsa-bangsa akan takluk dan ditakuti oleh musuh-musuhnya, maka tidak heran jika Tuhan memerintah pada suku Yehuda untuk merebut tanah Kanaan sepeninggal Yosua (Hakim-Hakim 1:2). Janji ini tidak pernah berubah, kita lihat bagaimana Daud raja yang begitu diurapi dan mengalahkan bangsa-bangsa adalah keturunan Yehuda, bahkan Yesus sekalipun adalah keturunan Yehuda (wahyu 5:5)

Yehuda mendapatkan berkat yang sangat luar biasa. Keturunan Yehuda akan mendapatkan kemapanan dan kemakmuran. Suku Yehuda bisa dikatakan sebagai suku yang teramat sangat kaya secara materi, sehingga diibaratkan untuk mencuci pakaiannya saja ia dapat menggunakan perasan anggur hasil kebunnya.

Oleh karena kekayaannya yang begitu besar maka suku Yehuda memiliki kekuasaan atas bangsa-bangsa hingga kini dan masa yang akan datang. Tidak terkecuali negara kaya sekalipun, mereka akan tunduk kepada keturunan Yehuda, sebab kekayaan mereka belum seberapa dibandingkan dengan apa yang dimiliki Yehuda.

Namun saatnya tiba saat yang telah ditentukan Tuhan ada seseorang yang dapat berkuasa atas Yehuda. Siapa dia yang dimaksud?
Dia adalah seseorang, yang oleh bangsa Israel dianggap sebagai mesias yang sudah lama mereka nantikan. Namun tanpa mereka sadari mesias tersebut sebenarnya adalah Antikris (Daniel 9:27).
Inilah satu-satunya kekuatan yang dapat menghentikan sepak terjang suku Yehuda atas seluruh dunia ini.

Berkat Benyamin ( בִּנְיָמִין)
"Benyamin adalah seperti serigala yang menerkam; pada waktu pagi ia memakan mangsanya dan pada waktu petang ia membagi-bagi rampasannya." (Kejadian 49:27)

Serigala adalah hewan yang hidup berkelompok. Dalam berburu makanan, serigala akan mengejar mangsanya hingga dapat dan jika harus berburu hewan yang jauh lebih besar dari badannya serigala akan berburu dengan bergerombol dan dengan segala taktik memecah kelompok lawan.

Ini berbicara tentang kekuatan dibidang militer, dengan taktiknya yang gemilang ia dapat mengalahkan musuh-musuhnya. Bahkan terhadap lawan yang jauh lebih kuat. Dari kemenangan demi kemenangan dalam peperangan mereka, Benyamin mendapat rampasan yang sangat banyak. Dari kehebatannya berperang dan mengalahkan musuh, Benyamin menjadi sangat kaya.

Ada yang menarik dari sifat Benyamin, yaitu suka membantu saudara-saudaranya. Dimasa-masa kemudian, Yehuda dan Benyamin menjadi tulang punggung bagi seluruh anak-anak Yakub/Israel lainnya.
Contoh, Raja Saul dan Rasul Paulus berasal dari suku Benyamin.  Mungkin PM Benjamin Netanyahu juga dari suku Benyamin.

Bintang Daud adalah lambang suku Yehuda dan suku Benyamin.

Untuk menghormati kedua suku itu, orang Israel menggunakan bentuk atau simbol kedua suku tersebut sebagai lambang Israel secara keseluruhan.
Jika kita melihat bendera Israel modern, maka kita melihat sebuah simbol Bintang Daud berwarna biru tertera di tengah-tengah bendera tersebut.

Simbol Bintang Daud merupakan lambang Israel kuno berbentuk segi enam yang terbentuk dari dua segitiga sama sisi.
Simbol Bintang Daud memiliki arti dan nilai yang cukup banyak bagi orang Israel, namun tahukan anda bahwa arti mula-mula simbol ini adalah melambangkan suku Yehuda dan suku Benyamin.

Simbol segitiga ini berasal dari aksara Fenisia (Kanaan) untuk abjad D yang diturunkan kedalam aksara Ibrani menjadi Dalet, atau yang kita kenal sebagai Delta dalam aksara Yunani dan sebagai huruf D dalam bahasa Latin yang kita pakai sehari-hari saat ini.

Dalet (abjad Ibrani ke-4) sendiri jika ditulis bersama-sama dengan He (abjad Ibrani ke-5) akan mewakili nama Allah dalam Yudaisme.

Dalam bahasa Ibrani, Dalet (dah-let) memiliki arti pintu, yaitu pintu menuju Tuhan (keselamatan) yang akan datang dari suku Yehuda (Milka 5:1, Yoh7:42).
Pintu itu digambarkan sebagai segi tiga. Tapi simbol bintang Daud tidaklah Alkitabiah, sebab tidak ada satupun petunjuk dalam Alkitab yang menyebutkan tentang bintang Daud ataupun tentang segitiga misterius ini.

Simbol Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru untuk Israel adalah menorah atau kandil dengan 7 cabang atau 7 kaki dian emas.
Tuhan memerintahkan Musa untuk membuat menorah dan meletakkannya di Tempat Kudus.
Menorah or Kaki dian emas
Wahyu 1:13 mencatat bahwa Tuhan Yesus berdiri di tengah-tengah kaki dian, dan Wahyu 2:5 Tuhan berfirman kepada Israel bahwa jika mereka tidak bertobat maka Tuhan akan mencabut kaki dian Israel.

Referensi di Alkitab tentang bintang Daud adalah di Amos 5:26     
Kamu akan mengangkut Sakut, rajamu, dan Kewan, dewa bintangmu, patung-patungmu yang telah kamu buat bagimu itu.
Bintang tersebut ternyata merupakan salah satu berhala Israel (Kis 7:43) Jadi, Bintang Daud sama sekali tidak ada hubungannya dengan raja Daud namun memiliki banyak arti yang selalu berhubungan dengan penyembahan berhala, salah satu arti tumpukan dua buah piramid tersebut merupakan lambang penyembahan matahari Mesir kuno.

Dari sini kita mendapat satu pengertian asal usul dari salah satu simbol The Great Seal, yaitu segitiga. Lambang penyembahan matahari Mesir Kuno.

Israel keluar dari Mesir 

Kel 2: 23-24 Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah.
Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.


Tuhan mendengar teriakan minta tolong orang-orang Israel dan Ia memanggil Musa lalu mengutusnya untuk menghadap Firaun, raja Mesir agar melepaskan bangsa Israel kembali ke negerinya untuk beribadah kepada Allah.

Ini bukan tugas mudah, tapi tangan Tuhan menyertai Musa, akhirnya Firaun mengizinkan bangsa Israel meninggalkan tanah Mesir.
Allah menyertai Israel di sepanjang perjalanan mereka, selama di padang gurun dari Mesir sampai Kanaan. Laut terbelah, tiang awan dan tiang api, manna, air keluar dari batu karang, burung puyuh hingga penyertaan Tuhan dalam peperangan melawan musuh-musuh sepanjang perjalanan di padang gurun.

Kini Israel telah bebas dan berjalan menuju tanah perjanjian seperti janji Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Yakub.

Israel menyembah berhala - Mesir dalam hati orang-orang Israel 

Salah satu panggilan Tuhan terhadap bangsa Israel bukan hanya berbicara tentang tanah perjanjian, tapi lebih dari itu yaitu agar bangsa ini keluar dari penyembahan berhala kepada penyembahan Tuhan yang benar.

Sayangnya, saat Tuhan sedang menurunkan hukum-hukumNya kepada Musa di gunung Horeb, bangsa Israel kembali kepada penyembahan berhala Mesir, mereka membuat patung lembu emas dan menyembah patung tersebut (Kel 32:1-8)

Ini karena orang Israel telah berada di Mesir selama 400 tahun, itu berarti hampir 5 hingga 6 generasi anak-anak Israel telah tinggal di Mesir.
Orang-orang Israel generasi baru tersebut telah lahir dan tumbuh dilingkungan Mesir yang penuh dengan penyembahan berhala (paganisme), praktek okultisme dan hal-hal yang berhubungan dengan sihir.

Ketika kita melihat figur allah dimana orang Israel itu adalah berupa patung lembu emas, ini menunjukkan bahwa kepercayaan orang-orang Israel sangat dipengaruhi oleh kehidupan materialisme (hanya mempercayai segala sesuatu yang tampak atau berbentuk benda/materi), orang Israel menolak mempercayai Allah yang tidak kelihatan dan lebih menerima allah-allah bangsa Mesir yang dapat terlihat wujudnya, seperti patung lembu emas ini.

Apis bull
Dalam penyelidikan arkeologi, kita menemukan bahwa orang Mesir kuno memang memiliki dewa berbentuk binatang lembu. Ciri-ciri patung lembu yang dibuat orang Israel mirip dengan patung lembu jantan bernama Apis (Yeremia 46:15 Mengapa Apis melarikan diri, tidakkah sanggup sapi jantanmu bertahan? Sungguh, TUHAN telah menundukkan dia!)

Apis dilahirkan dari pancaran cahaya bulan, dan kelahirannya merupakan masa dimana orang-orang Mesir bersukacita, tepat seperti yang ditulis Alkitab tentang lembu tuangan orang Israel.
"Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"

Apis bull mummy 332-30 SM

Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah Harun, katanya: "Besok hari raya bagi TUHAN!"
Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria."


Secara jasmani orang Israel sudah keluar dari Mesir, namun hatinya masih tetap Mesir.
Sekalipun Musa terus-menerus mengajari mereka dengan hukum-hukum Tuhan (Taurat) tapi sebagian besar orang-orang Israel tidak bisa menerimanya, kebiasaan penyembahan berhala Mesir begitu melekat di hati mereka.

Israel memasuki tanah Kanaan - "Mesir" ikut masuk tanah perjanjianSelama perjalanan dari Mesir menuju Kanaan, sebagian besar orang Israel begitu memberontak terhadap Tuhan dan Musa pemimpin mereka. Sehingga membuat Tuhan murka terhadap sebagian besar umat pilihan-Nya itu, Tuhan berjanji bahwa seluruh orang yang memberontak terhadap-Nya tidak akan memasuki tanah Kanaan.

Dan untuk "membersihkan" bangsa Israel dari para pemberontak dan penyembah berhala tersebut Tuhan membuat perjalanan bangsa Israel ini menjadi sangat lama dengan berputar-putar di padang gurun hingga 40 tahun lamanya.
Dengan waktu yang lama tersebut, semua angkatan yang keluar dari Mesir akhirnya mati di padang gurun, dan hanya menyisakan dua orang saja yang bisa memasuki tanah perjanjian itu, yaitu Yosua dan Kaleb. Selebihnya adalah generasi baru yang merupakan orang-orang Israel yang lahir di padang gurun.

Sekalipun satu generasi yang keluar dari Mesir telah tiada, bukan berarti "Mesir" telah hilang dari bangsa Israel. Para penyembah berhala Israel yang mengambil sistem penyembahan berhala Mesir ternyata menuliskan segala pemahaman tentang penyembahan berhala berikut ajaran-ajaran mistisnya dalam catatan-catatan dicampur-adukkan dengan Taurat yang diberikan Tuhan melalui Musa.

Anak-anak Israel yang masuk ke tanah perjanjian sebagian besar tetap memegang penyembahan berhala Mesir sebagai kepercayaan mereka.

Catatan2 mistik tersebut (baik lisan maupun tulisan) akhirnya dikanonisasi dan menjadi sebuah kitab pegangan yang kita kenal sekarang sebagai Kabala.
Kabala dalam bahasa Ibrani disebut lekabbel yang berarti, "menerima" atau "tradisi yang diterima", yaitu tradisi-tradisi bangsa-bangsa penyembah berhala.

Kabala adalah pemahaman mistis yang diambil dari bagian-bagian Taurat dan Tanakh (Tanakh kita kenal sebagai Perjanjian Lama) lalu menambahinya dengan pemahaman2 manusia dan okultisme bahkan jauh kebelakang hingga penyembahan Babel. Sehingga mengakibatkan Kabala sangat bertolak belakang dengan Taurat itu sendiri.
Istilah seperti : Abrakadabra, Gnosis, Golem, Yoga, Sefirot dan sebagainya adalah istilah-istilah mistis umum masyarakat modern yang berasal dari Kabala.

Orang-orang yang melakukan Kabala disebut Kabalis. Ini semua menimbulkan sakit hati Tuhan, sehingga Tuhan berfirman pada bangsa Israel melalui nabi Yeremia :
Yer 9:13-14 Berfirmanlah TUHAN: "Oleh karena mereka meninggalkan Taurat-Ku yang telah Kuserahkan kepada mereka, dan oleh karena mereka tidak mendengarkan suara-Ku dan tidak mengikutinya, melainkan mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti para Baal seperti yang diajarkan kepada mereka oleh nenek moyang mereka."
Jadi secara harafiah mereka adalah orang Israel, berpakaian selayaknya orang Israel yang menyembah Allah yang benar, mereka melakukan ibadah selayaknya orang Israel, namun sebenarnya sebagian besar mereka adalah pemuja setan, penyembah berhala (Yes 2:8), pelaku okultisme, sihir, tenung/ramalan (horoskop, Yes 2:6), pemanggilan arwah (I Sam 28:7) dan sebagainya.


Bukti arkeologi tentang Tofet, mezbah pengorbanan bayi.
Orang Israel menyembah dewa Molokh dengan mengorbankan bayi.
Setelah Yosua meninggal dunia dan orang-orang seangkatan Yosua juga meninggal, maka orang2 Israel segera melakukan penyembahan berhala Mesir seperti nenek moyang mereka (Hak 2:7-12).
Bahkan penyembahan berhala yang dilakukan menjadi bertambah buruk, karena perbendaharaan ajaran mistis mereka bertambah banyak akibat pergaulan dengan bangsa-bangsa kafir yang dibiarkan tinggal di tanah Kanaan yang seharusnya mereka tumpas.

Setelah masa itu, sejarah bangsa Israel sangat menyedihkan, sebab selalu merupakan sejarah penyembahan berhala. Kitab Hakim-Hakim mencatat siklus berulang bagaimana bangsa Israel melakukan penyembahan berhala dan meninggalkan Allah mereka.

Tuhan menyisakan umat terluput - Tidak semua orang Israel penyembah berhalaSekalipun sedikit, ternyata masih ada orang-orang Israel yang tetap setiap berpegang teguh pada Taurat Tuhan dan tetap menyembah Tuhan-nya Abraham, Ishak dan Yakub. Firman Tuhan kepada Elia berkata :
Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia.(I Raja 19:18)
Jadi, sekalipun penyembahan berhala Israel berlangsung hingga kini, namun tetap ada orang-orang Israel terluput yang tidak menceburkan diri mereka kepada penyembahan berhala, bahkan diantara mereka ada yang telah menjadi percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, yang kita kenal sebagai "Messianic Jews."
Tidak semua orang Israel menyembah berhala dan merupakan kabalis.

Sampai akhir zaman, orang-orang Israel terluput ini akan tetap ada, mereka yang menanti-nantikan Tuhan yang benar akan terus ada diantara kemurtadan Israel, sampai kelak hari-Nya tiba, yaitu pada waktu Tuhan Yesus datang untuk kedua kali, Tuhan akan meluputkan mereka dari murka Antikris yang merupakan penghakiman terakhir terhadap Israel akhir zaman.

Tuhan akan memateraikan 144.000 orang Israel terluput (Wahyu 7:3-4) dan Tuhan akan meluputkan 1/3 umat Israel yang masih mendua hati dari pembinasaan keji Antikris (Zak 13:8), Tuhan akan menyaring lagi 1/3 umat Israel terluput tersebut hingga benar-benar didapati orang-orang Israel yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan (Dan 11:33-35)

bersambung

Source : Buletin Doa edisi 159/Januari 2012

NWO series : [1], [Great Seal], [2], [Sign of the Horns]

2 comments:

  1. Artikel luar biasa. artinya orang-orang nasrani harus berjaga-jaga dan berhati-hati akan kedatangan antikris ini. dalam ajaran islam, seperti banyak tertulis dalam hadist, antikris ini disebut dengan dajjal. kami orang muslim juga sudah diperingatkan lebih dari seribu tahun yang lalu. dajjal ini adalah sang pendusta, pintar memutar balikkan fakta. dia sangat pintar. benar saja kalau diakatakan bahwa, dia akan menaklukkan para keturunan yehuda. karena saya pernah baca buku tentang dajjal, di situ dikatakan kecerdasan dajjal itu 100 kali dari pada orang yang paling cerdas sekalipun. kalau yang selama ini kita menganggap yang paling cerdas itu adalah bangsa yehuda (yahudi), dajjal ini 100 kali dari orang yahudi yang paling cerdas itu. coba kita telaah lebih cermat. benarkah orang-orang pintar yang sudah menguasai dunia sekarang ini di segala bidang, mereka adalah keturunan yehuda (yahudi)? atau mereka adalah para pengikut / utusan antikris (dajjal). tujuan mereka adalah untuk membuat kekacauan terlebih dahulu di muka bumi ini, baru kemudian mereka juga yang memperbaikinya. akhirnya kita semua setuju bahwa agama itu hanya bikin kacau saja. buktinya dengan adanya bermacam agama sekarang ini kita saling curiga, ujung-ujungnya bermusuhan dan perang. padahal ini program jangka panjang antikris (dajjal) dan para pengikutnya. kemudian muncullah organisasi bawah tanah, seperti : illuminaty, fremason, bahkan satanis. di permukaan muncullah aliran, seperti : sekulerisme, liberalisme, sosialisme, komunisme. tujuannya untuk menjauhkan kita dari agama, untuk selanjutnya melepaskan kita dari agama. kalau semua itu sudah tercapai maka akan muncullah si antikris (dajjal) ini ke permukaan. sebenarnya antikris (dajjal) ini sudah ada, namun dia masih menyembunyikan diri sampai saatnya yang tepat baru dia keluar. yang ada sekarang, para anak didiknya (pengikutnya) untuk merubah dunia sampai mencapai tujuan TATANAN DUNIA BARU. tapi ndak usah kuatir tuhan akan menurunkan isa al masih kembali ke bumi (menurut umat muslim) untuk membunuh dajjal ini, dan membuka mata hati umat manusia seluruh dunia bahwa, apa yang mereka yakini selama ini (terhadap dajjal) keliru. sehingga mereka kembali ke jalan yang benar. sayangnya masih banyak orang yang tidak percaya akan keberadaan dajjal ini dalam kehidupan nyata. sehingga mereka terjerat akan tipu daya antikris (dajjal). sebaiknya buat kita yang masih meyakini ada Tuhan yang maha segalanya, mari kembali ke ajaran kita masing-masing. tidak usah saling bermusuhan, karena akan merugikan kita sendiri. cukup LAKUM DINUKUM WALIYADIN, bagimu agamamu dan bagiku agamaku. marilah kita beribadah sesuai dengan keyakinan kita masing-masing, tidak usah saling mengganggu. apalagi mencampur adukkan ajaran. salam

    ReplyDelete
  2. Maaf untuk black spider, kenapa anda menyuruh kami untuk percaya pada tuhan anda? Kita sama2 umat beragama punya kepercayaan masing2 jadi uruslah agama anda sendiri jangan malah membuat permusuhan di antara umat beragama

    ReplyDelete