"A thousand may fall at your side,
And ten thousand at your right hand;
But it shall not come near you. " (Psalm 91:7)

Wednesday, March 6, 2013

The New World Order - 3


Orang-orang Yahudi yang tercerai berai di seluruh dunia itu mulai dikumpulkan dalam sebuah ghetto. Awalnya ghetto dibangun di kota Venice - Italia. Akhirnya model ghetto ini ditiru oleh negara-negara Eropa lainnya.
Ghetto Venesia
Ghetto adalah sebuah wilayah di suatu kota yang dibuat untuk menempatkan kelompok orang yang memiliki masalah sosial, ekonomi, atau hukum (orang-orang jahat), sehingga ghetto biasanya dikaitkan dengan penduduk miskin, etnis atau ras tertentu yang hidup dibawah garis kemiskinan dan para sampah masyarakat.
Anak2 Yahudi di Ghetto Warsawa
Dua remaja Yahudi ditangkap di Ghetto Warsawa

Wanita2 Yahudi di Ghetto Warsawa
Keadaan Ghetto biasanya buruk, padat dan kumuh yang dibatasi oleh pagar atau tembok tinggi dan dikunci pada malam hari, persis seperti nubuat di Yeremia 24:9 : "Aku akan membuat mereka menjadi kengerian bagi segala kerajaan di bumi, menjadi aib dan perumpamaan, menjadi sindiran dan kutuk di segala tempat ke mana Aku menceraiberaikan mereka."
Sekalipun Yahudi dibenci dan diusir dari mana-mana, namun yang mengherankan bahwa orang Yahudi bisa diterima di Polandia. Th 1534, Raja Sigismund I menghapuskan undang-undang yang mengharuskan orang Yahudi menggunakan pakaian khusus.
Dari Polandia inilah orang Yahudi bangkit, mereka mendirikan percetakan Yahudi (1547) dan membangun Universitas Jeshiva (1567). Hingga tahun 1648 populasi orang Yahudi di Polandia mencapai 450 ribu jiwa atau 4% dari jumlah penduduk. Th 1930 jumlah orang Yahudi di Polandia mencapai 4,5 juta jiwa atau 11% jumlah penduduk.

Dengan menyadari keadaan mereka yang sangat buruk, orang-orang Yahudi semakin merindukan kedatangan sang Mesias yang akan membebaskan mereka dari penindasan bangsa-bangsa lain dan mengembalikan mereka ke tanah air di Israel. Untuk itu sekalipun orang-orang Yahudi tersebar diseluruh dunia namun mereka berusaha mempererat ikatan persaudaraan dan mulai berinteraksi diantara sesama orang Yahudi di seluruh dunia. Sehingga pada gilirannya kelak mereka dapat mewujudkan cita-cita mereka untuk mendirikan negara Israel dan membangun Bait Allah mereka kembali.

Sekalipun memakan waktu yang cukup lama, Yahudi berhasil dalam segala bidang usaha yang mereka rintis. Sekalipun di tengah-tengah tekanan penduduk asli, bekerja di negeri orang dan terpencar ke seluruh dunia, mereka akhirnya menjadi orang-orang sukses, bahkan dengan keahliannya dalam hal keuangan beberapa dari orang Yahudi akhirnya dapat berhasil melebihi keberhasilan para penduduk asli dimana mereka tinggal.

Orang Yahudi semakin dibenci

 Dari keahliannya membungakan uang (Jewish Money Lender) membuat beberapa orang Yahudi menjadi amat sangat kaya. Inilah cara kerja mereka menghasilkan uang banyak sesuai pengertian mereka terhadap Ul 28:12, padahal oleh karena ketamakan riba itu jugalah salah satu alasan orang Israel tercerai-berai ke seluruh dunia, seperti perkataan nabi Yehezkiel :
"Padamu orang menerima suap untuk mencurahkan darah, engkau memungut bunga uang atau mengambil riba dan merugikan sesamamu dengan pemerasan, tetapi Aku kau lupakan, demikianlah firman Tuhan Allah...Aku akan menyerakkan engkau diantara bangsa-bangsa dan menghamburkan engkau ke semua negeri dan Aku akan mengikis kenajisanmu dari padamu..." (Yeh 22:12-16)

Orang Yahudi memiliki kelebihan dibanding bangsa lain, yaitu kepandaian, kecerdikan, dan memiliki visi jauh ke depan.
Namun oleh karena penafsiran Taurat yang salah dan hanya berdasarkan pengertian sendiri (Rom 10:2) maka "kelebihan" yang mereka miliki akhirnya disalahgunakan. Bisnis yang dirintis dapat dipastikan dikerjakan dengan menghalalkan segala cara, yang terpenting dapat menghasilkan uang sebanyak mungkin, sehingga sekalipun orang-orang Yahudi adalah minoritas, dengan kekayaan mereka yang luar biasa, dengan cepat mereka dapat berkuasa di negara dimana mereka tinggal kini.
Dalam waktu 1000 tahun dunia mendapati bahwa keadaan telah bertolak belakang, kini banyak dari antara orang Yahudi telah menjadi orang yang amat sangat kaya, dan dengan kekayaannya tersebut mereka dapat "membeli" kewarganegaraan, memiliki pengaruh di pemerintahan dan duduk di kursi-kursi pemerintahan yang cukup tinggi.

Keadaan ini membuat orang Yahudi dibenci. Kebencian terhadap Yahudi muncul di berbagai negara sehingga muncul istilah Antisemitisme, yaitu sikap permusuhan terhadap kaum Yahudi dalam bentuk pengusiran/penganiayaan (Jewish Pogrom). Antisemitisme menjalar ke berbagai wilayah dan golongan.
 

Kelompok Katholik Roma membenci orang Yahudi karena mereka dianggap sebagai pembunuh Yesus Kristus, mereka juga menggolongkan orang-orang Yahudi sebagai bidat, sebab mereka tidak mau mengakui dan mengikuti ajaran resmi gereja (kepausan), oleh sebab itu orang Yahudi adalah salah satu korban Perang Salib dan korban inkuisisi.
Kelompok ekonomi membenci orang Yahudi karena mereka menguasai sebagian besar keuangan negara melebihi jumlah penduduk negara itu sendiri.
Kelompok pemerintahan membenci orang Yahudi karena mereka menolak memuliakan raja, bagi mereka penghormatan hanya bagi Yahweh, sehingga rasa patriotisme orang-orang keturunan Yahudi terhadap negara diragukan.
Kelompok masyarakat jelata membenci orang Yahudi karena kebanyakan dari mereka hidup sangat kaya dari membungakan uang dan tidak peduli terhadap kesulitan masyarakat kecil.

Kebencian2 terhadap orang Yahudi tersebut seringkali menyulut kerusuhan, penjarahan, pengusiran bahkan pembantaian terhadap orang Yahudi. Selama berabad-abad orang Yahudi dianggap sebagai pembawa sial.


Napoleon Bonaparte di Acre (1799)
Orang Yahudi mempersiapkan kedatangan Mesias yang semakin dekat 
Setelah mengalami penindasan  dimana-mana, akhirnya muncul kembali gagasan untuk mengusahakan pembentukan negara Yahudi dimana mereka dapat bebas dan mengusahakan negaranya sendiri.

Pada tahun 1740 Parlemen Britania Raya (Inggris) mengijinkan orang-orang Yahudi untuk menjadi warga negara koloni-koloni Inggris di Amerika tanpa syarat apapun, termasuk syarat untuk menjadi Kristen.
Th 1740 Penguasa Ottoman mengeluarkan izin bagi orang Yahudi (saat itu dipimpin Rabbi Haim Abulafia) untuk datang ke Palestina dan membangun kota Tiberias.

Dari sinilah mereka tahu bahwa kepulangan mereka ke tanah air semakin dekat. Terakhir adalah saat Revolusi Prancis pecah (1789), Prancis memberikan hak penuh bagi orang-orang Yahudi untuk menjadi warga negara, dari momen ini orang-orang Israel berpengaruh dipercaya telah menguasai pemimpin2 pemerintahan Prancis, sebab 10 tahun setelah pemberian hak kewarganegaraan bagi orang-orang Yahudi, yaitu tahun 1799 saat Napoleon berada di Palestina dalam pengepungan kota Acre/Akko (kota di wilayah Galilea) Napoleon ternyata sedang mempersiapkan proklamasi negara Palestina sebagai negara Yahudi, dan ia meminta bantuan orang-orang Yahudi Afrika dan Asia untuk membantu menaklukkan Yerusalem. Namun usaha tersebut ternyata gagal.

Deklarasi HAM dan Warga Negara Perancis
Pada abad ke-19 dominasi Yahudi di negara-negara dunia mulai terasa. Yahudi Eropa memegang peranan besar dalam bidang keuangan dan perbankan, mereka boleh dikatakan penyedia utama pinjaman uang untuk pembangunan (bank investasi) di negara-negara Eropa dan dunia.
Sistem keuangan ini merupakan cetak biru dari didirikannya IMF (International Monetary Fund) dikemudian hari. Banyak negara dan mega proyek pembangunan (seperti perusahaan baja, minyak, rel kereta api hingga proyek pembangunan Terusan Panama) dibiayai oleh orang-orang Yahudi. Mereka kini menjadi warga negara yang diperhitungkan, dan untuk menghormati mereka, kebanyakan negara akhirnya menerima dan mengizinkan orang Yahudi untuk menjadi warga negara, seperti di Yunani (1830), Norwegia membuka diri bagi orang Yahudi pada tahun 1851 dll.
Bahkan orang Yahudi bernama Benjamin Disraeli terpilih menjadi PM Inggris (1868). Keadaan seperti ini merupakan kesempatan baik untuk memulai langkah menuju pendirian negara Israel.

Theodor Herzi
Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh seorang perintis kebudayaan Yahudi bernama Mathias Acher mulai menggunakan istilah Zionisme, yaitu ajakan kepada seluruh orang Yahudi di seluruh dunia untuk kembali lagi ke Zion.
Zion adalah sebuah bukit dimana kota Yerusalem berdiri.

Untuk merealisasikan gerakan Zionisme, Tahun 1882, seorang Yahudi bernama Theodor Herzi mulai menyusun doktrin Zionisme yang kemudian dituangkan dalam sebuah buku berjudul "Der Judenstaat" (Negara Yahudi - 1897). Doktrin ini akhirnya direalisasikan melalui Konggres Zionis sedunia pertama di Basel, Swiss, tahun 1897.

Sedikit demi sedikit, hampir sebagian besar negara dan pemimpin negara telah "berhutang" kepada mereka, tinggal menunggu waktu menuju pembentukan tanah Israel, namun sebelum itu dunia harus sepenuhnya dibawah pengaruh mereka, tidak bisa tidak. Mereka harus berada di posisi paling kuat untuk mewujudkan cita-cita yang sulit terwujud itu.

Rothschild Family Logo
Dinasty Rothschild 
Mayer Amschel Rothschild (1743-1812) seorang keturunan Yahudi yang tinggal di Bavaria Jerman, memulai usahanya dengan menjual koin-koin langka, kemudian berkembang ke bidang usaha perbankan. Tak lama setelah itu, Rothschild diangkat sebagai wakil istana Pangeran William IX.
Rothschild Family Tree
Saat ini, keluarga Rothschild benar-benar menguasai perekonomian Inggris dan mendirikan Bank of England (Bank Inggris) dibawah kendali Nathan Rothschild.
Keturunan Rothschild dapat dikatakan sangat-sangat kaya, dengan kekayaannya tersebut keluarga ini dapat "membantu" negara-negara yang memerlukan pinjaman uang, dimana pada akhirnya dinasti Rothschild ini membuat bank negara dan mengendalikan keluar masuknya uang di negara tersebut.
Keluarga ini dimana dunia sangat terhormat dimana keturunannya pada abad ke-20 ini menduduki jabatan penting dalam berbagai perusahaan konglomerat terutama di bidang perbankan di Eropa, Amerika dan sebagian besar bank di dunia, salah satu anggotanya menjadi salah satu pendiri PBB.



Tapi apapun yang mereka lakukan adalah dengan tangan kotor. Sebagai contoh : 
Keluarga Rothschild mendanai berbagai peperangan, misalnya saat perang Prancis (Napoleon) melawan Inggris.
Keturunan Rothschild yang satu (Jacob Rothschild) mendanai pasukan Napoleon, sedangkan keturunan yang lain (Nathan Rothschild) mendanai pasukan Inggris.

Dan dari peperangan ini, mereka mendapat keuntungan yang sangat banyak untuk mengisi pundi-pundi keuangan mereka dari penjualan senjata kedua belah pihak. Kerugian Napoleon sangat besar saat itu, sehingga ia harus menjual semua wilayah jajahan Prancis di benua Amerika, yaitu wilayah Lousiana yang luasnya hampir 1/4 negara AS sekarang.
Sampai 200 tahun kemudian, keluarga Rothschild selalu berada di balik perang-perang besar di dunia.

Keluarga Rothschild akhirnya berhasil mengendalikan dominasi keuangan Prancis pada tahun 1818, kemudian mengendalikan suplai uang Jerman, mereka juga berada dibalik terbentuknya Federasi Eropa, yang tujuannya sebagai langkah awal menuju penyatuan dunia.
Mereka tidak segan2 menghancurkan perekonomian sebuah negara untuk diambil uangnya, dan mereka akan sangat mudah memberikan bantuan dana kepada negara lainnya dimana pada akhirnya negara tersebut akan berhutang dan mau tidak mau membantu kepentingan mereka, dari keadaan ini mereka akhirnya makin mengeruk kekayaan dan kendali keuangan bangsa-bangsa.

Salah satu ucapan Rothschild yang terkenal adalah : "Beri aku kesempatan untuk mengendalikan ekonomi suatu bangsa, dan aku tidak akan pedulikan siapa yang berkuasa."

Usaha mengeruk kekayaan besar ini dilakukan hampir oleh semua orang-orang kaya Yahudi untuk mengumpulkan uang, terutama oleh keluarga Rothschild, yaitu kelima anak Rothschild yang dididik dengan disiplin Yahudi yang tinggi untuk mempersiapkan mereka menjadi pengusaha dan bankir yang tangguh.
 

Mengapa mereka memerlukan begitu banyak uang :
1. Untuk pembiayaan pemulangan (reunion) orang-orang Yahudi dari seluruh dunia (Aliyah) ke tanah Israel.
2. Untuk pembiayaan pembangunan rumah-rumah bagi mereka yang telah kembali ke Israel.
3. Untuk pembiayaan pembangunan Bait Allah III
4. Untuk pembiayaan militer, sebagai antisipasi hal-hal yang dapat menghalangi rencana-rencana tersebut.
5. Untuk mengendalikan uang di seluruh dunia agar dapat menguasai negara-negara dan para pemimpinnya dalam rangka membentuk Tatanan Dunia Baru bagi persiapan datangnya Mesias (palsu).

Inilah penggenapan urapan Yehuda yang akan menolong saudara-saudaranya yang lain. Orang2 Yehuda kini menguasai keuangan dunia, dan uang tersebut mereka gunakan untuk menolong suku-suku lain dari Israel yang tercerai berai di seluruh dunia agar dapat kembali ke Israel.
Bagaimana orang-orang Yahudi di negara miskin seperti Ethiopia bisa dipulangkan ke Israel dengan biaya yang begitu besar. Darimana biaya pemulangan mereka jika bukan dari orang-orang Yehuda yang sangat-sangat kaya.

Suku Yehuda adalah tulang punggung saudara-saudara yang lain, keturunan Yehuda akan sekuat tenaga mengumpulkan dana, pengaruh dan persenjataan untuk sesegera mungkin mengembalikan saudara-saudara mereka yang masih di luar negeri (termasuk mereka sendiri) untuk kembali ke tanah Israel.

Bersambung...
Next : Migrasi ke Benua Amerika

Sumber Buletin Doa Edisi 160

NWO series : [1], [Great Seal], [2], [Sign of the Horns], [NWO=AZ1], [NWO=AZ2]

No comments:

Post a Comment