"A thousand may fall at your side,
And ten thousand at your right hand;
But it shall not come near you. " (Psalm 91:7)

Saturday, September 14, 2013

Pengaruh Tatanan Dunia Baru dalam Musik - Part 1

Sejak dikenal oleh manusia, musik bukan saja digunakan sebagai alat ekspresi dalam dimensi bunyi semata, namun dimanfaatkan dalam berbagai fungsi seperti : Membangkitkan rasa patriotisme (musik/lagu2 perjuangan), pengagungan dan penyembahan kepada Tuhan (musik rohani), mengungkapkan isi hati, fungsi ritual, penyembahan berhala hingga hal-hal magis lainnya. Kali ini kita akan membahas pada musik yang dipakai iblis untuk membawa/mempersiapkan manusia pada pendirian Tatanan Dunia Baru.

Musik Tatanan Dunia Baru
Musik Tatanan Dunia Baru dibagi menjadi dua,
Pertama : New Age Music, yaitu terang-terangan membawa pesan-pesan New Age, seperti : Gaia, yoga, meditasi, relaksasi, hipnotis, inspirasi artistik, optimisme dan lingkungan hidup (ibu bumi).
Tokoh musik ini adalah : Yanni, Kitaro, Celtic Woman, Enya, Secret garden, Hans Zimmer dll.

Kedua : Musik sekuler biasa (diluar musik New Age) namun membawa pesan-pesan Terselubung Tatanan Dunia Baru, baik dalam lirik, musik, simbol-simbol, gerakan tubuh hingga gambar sampul (cover).
Yang terakhir ini sangat berbahaya sebab pesan-pesan New age yang diusung disampaikan dengan cara-cara terselubung. Musiknya lebih bisa diterima oleh setiap orang dan generasi, sebab musiknya mencakup hampir seluruh aliran (genre) musik yang ada di setiap jaman, dari mulai musik klasik, pop, hingga musik cadas seperti heavy metal.

Giuseppe Tartini & The Devil
Lucifer dan Kemampuan musiknya
Sebelum jatuh ke dalam dosa, Lucifer adalah malaikat pemuji dan penyembah Tuhan. Di surga, ia bertanggung jawab penuh pada penyembahan kepada Tuhan siang dan malam. Tuhan memperlengkapi Lucifer dengan kemampuan musik yang luar biasa, selain ia tinggal disekitar takhta Allah, lucifer juga diperlengkapi Allah dengan alat-alat musik beserta kemampuannya memainkan semua itu dengan sangat sempurna. Namun sayang, kepercayaan Tuhan yang diberikan kepada Lucifer untuk duduk di sekitar takhta Allah tersebut justru membuat Lucifer ingin duduk di takhta Allah, ia ingin menyamai Yang Maha Tinggi dan disembah oleh seluruh ciptaan-Nya.
Akan tetapi niatnya itu diketahui oleh Allah, lalu Allah membuang Lucifer dari surga ke dunia ini.

"Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu." (Yesaya 14:11)
 

Ayat ini adalah catatan tentang detik-detik dibuangnya Lucifer dari surga. Dari penyebutan kata "gambus-gambusmu" maka ayat ini memberitahu kita bahwa memang Lucifer adalah malaikat pemusik di surga. Gambus adalah alat musik string (dawai) persis seperti kecapi (lyre). Dalam bahasa Inggris kata "gambus-gambus" menggunakan kata viols yaitu alat-alat atau keluarga dari alat musik string (semua jenis biola, selo, harpa hingga gitar), dari kata viol inilah kata violin (biola) berasal. Dalam terjemahan asli (Ibrani) kata "gambus-gambus" pada ayat tersebut menggunakan kata nebel yang berarti harp (harpa), lute (alat musik string dengan leher seperti biola, gitar atau mandolin) atau instrumen musik (jamak) seperti orkestra.

Jadi Lucifer adalah pemimpin orkestra dari berbagai alat musik yang dimainkan dengan begitu indah untuk menyembah Tuhan di surga. Jadi ayat diatas artinya, sekalipun Lucifer telah dibuang ke dunia orang mati, namun ia tetap membawa segala alat-alat musik dan bakat musiknya. Ia kini telah buruk rupa, namun kemampuan musiknya tidak pernah hilang. Sampai saat ini, Lucifer adalah pemain musik ulung, hanya saja kini ia bermain musik untuk melawan Allah, bukan sebagai penyembah-Nya lagi. Ia benci Allah dan ia benci manusia. Dengan kemampuan musiknya ia akan menghancurkan manusia dengan musik dan dengan musik juga ia akan mengajak manusia untuk melawan Allah dan melakukan dosa.


Masuknya Pengaruh Tatanan Dunia Baru Pada Musik
Sejak kejatuhan Lucifer dalam dosa, maka sejak itu jugalah musik telah dipakai untuk melawan Allah, sebab musik digunakan iblis untuk menyembah Lucifer dengan berbagai cara. Untuk mengerti tentang musik Tatanan Dunia Baru maka kita akan langsung mempelajari perkembangan musik di abad 18 (tahun 1700-an), tepatnya saat Eropa dilanda kegerakan baru dalam hal budaya intelektual di abad itu paska terjadinya revolusi industri dan kemajuan dunia kedokteran. Masa tersebut dikenal dengan sebutan "Abad Pencerahan" (Age of Enlightenment).
Masa dimana manusia mulai menggunakan intelektual dalam berpikir, rasional, modern dan logis. Pada masa ini, pemikiran tradisional yang berasal pada takhayul tidak relevan lagi. Nilai-nilai agama dan mujizat juga telah dianggap ketinggalan jaman, sebab segala sesuatu harus bisa dijelaskan secara logis/sains.

Masa ini juga bersamaan dengan munculnya organisasi-organisasi pencerahan seperti Freemason Eropa (1734) dan illuminati (1776). Jika bicara tentang Dunia Baru, kita tidak bisa lepas dari kedua organisasi tersebut dan gerakan pencerahan baru.
Tapi rasionalis pencerahan yang mereka usung hanya kamuflase belaka sebab dalam kenyataannya kedua organisasi tersebut sangat berorientasi pada mistisme. Ritual2 dan simbol-simbol mereka penuh dengan mistisme, seperti piramida, eye of horus, obelisk dan sebagainya.


Dalam waktu singkat, ideologi Pencerahan baru telah masuk dalam berbagai segi kehidupan, dari mulai filsafat, ilmu pengetahuan, sastra, sosial budaya, politik hingga dunia musik. Dalam dunia musik para anggota Freemason melirik pemusik-pemusik hebat saat itu untuk direkrut menjadi anggota Freemason, selanjutnya mereka akan "mempergunakan" para pemusik itu sebagai alat penyebaran ide-ide tentang Pencerahan Baru.

Musisi-musisi yang berhasil direkrut kebanyakan berlatar belakang pemusik-pemusik gereja saat itu. Mereka sangat banyak, namun nama-nama yang terkenal adalah : W.A Mozart, Joseph Haydn, Johann Christian Bach (Putra bungsu Johann Sebastian Bach), Franz Lizt, Johannes Brahms, Jean Sibelius dll. Berbeda dengan karya-karya awal mereka yang bertemakan hal-hal religius, patriotisme, keindahan, romantika dan kehidupan sehari-hari, namun saat mereka telah menjadi anggota Freemason, maka karya-karya musik mereka banyak dipengaruhi dan disisipi oleh pesan-pesan pencerahan dan Freemason, yang kemudian dikenal dengan sebutan "Musik Masonik" (Masonic Music).


W.A Mozart dididik dalam lingkungan keluarga yang religius. Ia pernah menerima menerima medali "Order of the Golden Spur" dari Paus Clement XIV tahun 1770. Medali tersebut merupakan penghargaan atas kontribusi Mozart melalui karya-karya musik rohani yang digubahnya bagi kepausan. Tapi sayang, pada 7 tahun sisa hidupnya, sejak th 1784, Mozart merupakan anggota Freemason. Perhatikan isyarat tangan Jahbulon yang ia perlihatkan saat berpose. Yaitu satu tangan dimasukkan ke dalam jas. Itu adalah isyarat tangan para Mason yang diperlihatkan saat mereka berpose di foto/lukisan sebagai isyarat yang menunjukkan bahwa mereka adalah anggota Freemason.
Joseph Stalin, Karl Marx, Wolfgang Amadeus mozart, Napoleon Bonaparte, Simon Bolivar, George Washington, Marquis de Lafayette. Mereka termasuk anggota Freemason.


Jahbulon atau hidden hand masonic gesture adalah sebuah isyarat tangan yang diperlihatkan anggota Freemason, biasanya saat berpose di lukisan atau foto. Jahbulon (Jah-Baal-On, is "god" in Syriac, Chaldaic and Egyptian. This is what I’m part of, this is what I believe in and this is what I’m working for” )
Husni Mubarak memperlihatkan isyarat Jahbulon dalam foto keluarga.
Selain sebagai penyampai pesan masonik, beberapa musik juga dipesan oleh anggota Freemason untuk digunakan dalam upacara-upacara ritual para Mason. Musik masonik paling terkenal adalah opera "The Magic Flute" karya W.A Mozart, opera ini penuh dengan simbol-simbol Freemason dalam desain panggungnya, seperti piramid, dua buah pilar obelisk, lantai papan catur, nada-nada masonik dan ritual-ritual mason dalam segmen-segmen operanya.
Elgin Theatre, Toronto-Canada (2006)
Wannsee Lake, Berlin (2011)
San Fransisco Sentinel Opera (2007)
Metropolitan Opera, New York (2004)
Overture of the Magic Flute
Segmen pembukaan (Overture of the magic flute) menampilkan perekrutan anggota baru Freemason. Itu berarti sang jenius Mozart yang dulunya merupakan pencipta musik yang indah dan mencerdaskan (Mozart Effect) kini menjadi pencipta musik Tatanan Dunia Baru.

Setelah gerakan Pencerahan ini, hingga lebih dari satu abad kemudian, organisasi-organisasi pencerahan seperti Freemason dan Illuminati terus mempengaruhi sebanyak mungkin para pemusik kala itu. Mereka akhirnya berhasil merekrut beberapa komposer dan pemusik klasik untuk menyampaikan pesan-pesan Tatanan Dunia Baru. Tapi tidak semua musik klasik saat itu dipengaruhi oleh gelombang pencerahan dan Tatanan Dunia Baru. Sebab abad itu juga merupakan masa dimana nyanyian-nyanyian baru penyembahan kepada Tuhan banyak tercipta.
Jika saudara melihat buku nyanyian gereja-gereja aliran Protestan seperti Kidung Jemaat, Kidung Puji-Pujian Kristen, dan Nyanyian Kidung Baru adalah kumpulan "nyanyian baru" dimasanya yang tercipta dari orang-orang Kristen yang hidup di tengah-tengah masa gelombang pencerahan sekitar tahun 1700-an hingga awal 1900-an. Hakikat musik itu sendiri adalah baik, hanya saja masalahnya iblis suka menyalahgunakan dan menyusup ke dalam musik yang baik sehingga membuat musik itu menjadi buruk untuk kepentingannya.

Lahirnya Musik Modern dan Musik Kontemporer
Pada abad ke-20 (memasuki tahun 1950-an) musik klasik tidak lagi mendominasi musik dunia dan digantikan oleh musik-musik modern dan kontemporer. Era musik biasanya tidak menghilang sekaligus, namun dengan kemunculan era musik yang baru, sering kali era sebelumnya dianggap kuno.
 

Demikian juga halnya dengan musik klasik, musik ini tetap ada hingga kini dan berpengaruh. Hanya saja tidak lagi mendominasi, ini karena ke-eksklusifan musik klasik yang hanya dapat dinikmati oleh kalangan bangsawan, tuan tanah dan orang-orang kulit putih saja. Sedangkan orang-orang kulit putih miskin yang hendak mendengarkan musik tidak mampu untuk membeli tiket konser yang harganya sangat mahal, sedangkan alat pemutar musik saat itu sangat sedikit dan juga sangat mahal. Sementara para budak, yang mayoritas berkulit hitam dilarang mendengarkan musik.
Ragtime Musical
 Karena keterbatasan-keterbatasan kalangan "bawah" dalam mendengarkan musik membuat mereka mencari cara agar dapat tetap menikmati musik. Mulai dari mencuri alat-alat musik, mencuri dengar saat konser musik berlangsung, hingga belajar musik dengan alat yang seadanya. Setelah melalui proses pembelajaran musik yang panjang maka muncullah dua musik baru :
-Dari kalangan kulit hitam muncul musik Ragtime (cikal bakal musik Jazz)
-Dari kalangan kulit putih muncul musik Rock'n Roll, musik yang berasal dari perpaduan RnB (milik orang kulit hitam) dan Country serta Western (milik orang kulit putih) sehingga musik itu disebut Rnb-nya orang kulit putih. Tokoh terkenal musik ini adalah Elvis Presley

Pada masa Elvis inilah bangkitnya musik modern dan masa keemasan musik Rock'n Roll, selain Elvis memiliki wajah yang tampan sebagai orang kulit putih, ia juga memiliki suara khas orang kulit hitam. Elvis menjadi lambang kebangkitan hidup baru bagi anak-anak muda, dan dalam waktu singkat Elvis menjadi idola dan figur kehidupan glamor.
Pesan Yang Sama di Musik Yang Baru
Perkembangan musik modern begitu pesat, hanya dalam beberapa tahun saja musik modern sudah berkembang dan menghasilkan banyak jenis musik baru. Sejak awal tahun 60-an sudah bermunculan musik baru seperti : Rock, jazz-rock, rock'n Roll, hard-rock, pop-rock dll.


Namun dari jenis-jenis musikl baru ini semakin hari semakin tampak peran iblis pada setiap musik yang muncul. Tidak dapat dibantah-sekalipun orang-orang masa itu tidak menyadari (termasuk umat Tuhan) - bahwa musik sudah menjadi alat iblis. Melalui pesan-pesan terselubungnya, mulai dari pesan kebebasan, obat-obatan terlarang, free-sex, simbol-simbol okultisme, satanisme, pemberontakan, vandalism (pengrusakan), gaya hidup glamor dan sebagainya menjadi ciri yang menyertai setiap jenis musik baru yang muncul. Mengapa demikian? Karena dua induk musik yang ada memiliki latar belakang yang tidak kudus.
 

Musik orang kulit hitam, berlatar belakang keputusasaan, kepahitan dan kebencian terhadap orang-orang kulit putih yang telah memperbudak dan menyiksa merekauntuk waktu yang sangat lama (dari kepahitan ini muncul musik Blues).
Musik orang kulit putih, berlatar belakang kebebasan, gaya hidup glamor dan pemberontakan.
Dari latar belakang kedua musik tadi, maka dengan mudah kita menarik kesimpulan siapa dibalik dari musik dunia, yaitu iblis. (ef 4:31' II Tim 3:2) dan iblis mencampur-adukkan kedua musik itu menjadi musik modern (berbagai musik rock) yang sangat merusak.

"Pesan", adalah kata yang penting dalam musik. Musik bisa menyampaikan pesan-pesan positif, namun juga dapat menyampaikan pesan-pesan negatif kepada pendengarnya. Sejak kemunculan berbagai musik rock, maka tampak jelas bahwa pesan yang dibawa musik ini menuju ke arah yang negatif. Kata-kata dalam musik rock begitu kasar dan seronik, penuh pemberontakan, kebebasan, pemberontakan kepada Allah, ajakan menggunakan obat-obatan terlarang, keputusasaan, ajakan seks bebas, hingga keinginan untuk bunuh diri. Tapi itu belum semuanya, karena selain pesan-pesan yang telah disebut tadi, ternyata musik rock juga membawa pesan Tatanan Dunia Baru.

Tidak ada yang mengerti atau memperhatikan sebelumnya, tapi itu benar-benar nyata. Perhatikan sampul-sampul kaset ini, itu semua adalah sebagian dari produk-produk musik tahun 60-an s.d 80-an (sekarang sudah dibuat ulang dan bentuknya sudah menjadi CD), dan jika diamati dengan cermat maka kita akan melihat penggunaan lambang-lambang Freemason, Illuminati, dan Tatanan Dunia Baru seperti : Piramid, all seing eye, segitiga dan sebagainya.

Iron Maiden "Powerslave"1984
Steve Miller Band "Abracadabra"1982

Def Leppard "Hysteria" 1987
Gary Numan "The Pleasure Principle"1979
Saat itu belum ada orang awam yang sadar/mengetahui bahwa gambar-gambar tersebut adalah lambang dari Freemason, Illuminati ataupun Tatanan Dunia Baru. Ketiga kata tersebut masih asing dan tidak masuk akal untuk dipercaya.
Sekalipun era musik telah berubah, namun ternyata iblis ada di setiap era musik. bahkan ia lebih maju satu langkah sebelum akhirnya orang menyadarinya. Satu terbongkar, maka satu gerakan terselubung iblis telah menjelma dalam bentuk yang baru, begitu seterusnya.


13th Floor Elevators 1966
Bennie Maupin, 1978
The Police 1980
Earth, Wind, and Fire 1971
Penggunaan gambar dan simbol-simbol piramida pada cover kaset/CD musik bukan merupakan kebetulan semata dan bukan juga karena penggunanya mengidolakan kebudayaan Mesir kuno. Penggunaannya terlalu banyak untuk dikatakan sebuah kebetulan. Penggunaan gambar dan simbol-simbol piramida adalah bukti dari keterkaitan para globalis yang menggunakan musik sejak lama sebagai alat untuk menyebarkan paham mereka dalam mempersiapkan Tatanan Dunia Baru. Perlu diingat bahwa gambar atau simbol piramida yang mereka gunakan bukan menggambarkan piramida di Mesir, tapi merupakan lambang dari Babel Besar.

Begitu juga dengan penggunaan lambang-lambang Mesir kuno seperti mata Horus adalah simbol dari all seing eye, lambang dari organisasi dibalik dunia musik yaitu Freemason dan Illuminati.

Pesan-pesan Terselubung Musik Dunia
Berikut pesan-pesan yang digunakan iblis untuk mempersiapkan manusia pada Tatanan Dunia Baru. Pesan ini adalah semacam "hipnotis" dalam membawa sebanyak mungkin manusia di dunia ini untuk menerima dunia yang dipersatukan dan dipimpin oleh Antikris melalui terselubung musik.
Setidaknya ada 4 cara Antikris menyampaikan pesan-pesannya melalui musik dunia :
I.   Pesan Melalui Cover
II.  Pesan Melalui Lirik
III. Pesan Melalui Video Klip
IV.  Pesan Melalui Simbol-simbol


I. Pesan Melalui Cover (Sampul)
Pepatah dunia mengatakan : "Sebuah gambar dapat mewakili ribuan kata." Bahkan melalui sebuah gambar kata-kata tidak diperlukan lagi. Dari pengertian inilah, iblis membuat gambar/ foto-foto sebagai satu cara untuk menyebarkan pesan-pesan Tatanan Dunia Baru. Belum juga kita mendengarkan isi dari CD musik, iblis sudah lebih dahulu menyampaikan pesan-pesannya melalui gambar dan simbol-simbol dirinya pada sampul-sampul CD musik.

Jika dicermati, pada sampul CD-nya para pemusik sering menggunakan lambang atau simbol-simbol Freemason dan Illuminati. Apa artinya? artinya mereka adalah para anggota organisasi-organisasi Tatanan Dunia Baru tersebut, atau para promotor mereka adalah orang-orang dibalik layar Tatanan Dunia Baru, promotor-promotor ini memang memiliki banyak sekali uang dan mereka memutar uangnya untuk mempersiapkan Tatanan Dunia Baru melalui musik.

Simbol merupakan tanda yang dipakai untuk menunjukkan identitas si penggunanya. Jika simbol yang digunakan adalah simbol Freemason dan illuminati, maka tidak ragu lagi bahwa bahwa bisa dipastikan pemusik pengguna simbol-simbol tersebut adalah anggota dari kedua organisasi tersebut, atau paling tidak mereka telah mengikat perjanjian untuk dukungan dana dan ketenaran mereka.
 


Simbol-simbol yang digunakan al :
1. Simbol mata satu
Perhatikan sampul2 CD ini, begitu banyak grup musik membuat sampul karya mereka dengan gambar atau fotonya menggunakan tema "mata satu" atau "bola mata". Kita jangan berpikir bahwa mata satu tersebut dibuat karena kebetulan dan kesamaan semata. Mata satu itu adalah lambang terselubung dari eye of horus-nya organisasi Illuminati. Melalui gambar mata satu ini terkandung pesan yang singkat : "Tidak ada yang dapat melarikan diri dari jangkauan pengawasannya." Pengawasan siapa? Antikris tentunya.

Dengan begitu banyaknya sampul CD yang dibuat dan kemudian disebar hampir ke seluruh dunia, maka dapat dipastikan bahwa "mata satu" itu telah ada di setiap penjuru bumi ini mengawasi siapa saja yang menyukai lagu-lagu mereka. Gambar matanya memang mati, namun pesannya hidup.
 

"Mata satu" adalah simbol all seeing eye adalah lambang dari kemahatahuan dari horus, Dewa Matahari. Dewa Matahari adalah lambang dari Nimrod. Nimrod adalah lambang dari Lucifer. Lucifer adalah iblis yang kelak akan merasuki Antikris dan mengawasi seluruh manusia di dunia ini di akhir jaman. Jadi "mata satu" dalam sampul-sampul CD musik yang telah kita lihat semua itu sebenarnya adalah simbol dari Lucifer. Iblis terkadang memperlihatkan wujud aslinya dalam sampul-sampul CD grup musik, seperti yang tampak pada sampul-sampul CD para grup musik heavy metal. Namun itu sangat mencolok, terutama bagi anak-anak Tuhan. Oleh sebab itu Iblis menggunakan taktik lain, yaitu dengan penggunaan simbol-simbol rahasia dalam menyatakan dirinya.

2. Simbol "eye of the moon"
Simbol rahasia berikutnya adalah "eye of the moon" atau satu mata lebih redup.
Perhatikan sampul-sampul CD ini.

Kita dapat melihat bahwa pose para artis menunjukkan salah satu mata mereka lebih redup bahkan tidak terlihat sama sekali dibandingkan dengan mata yang satunya lagi.

Pose wajah dengan satu mata yang lebih redup adalah simbol dari eye of Horus juga, mata yang redup/tak terlihat adalah gambaran dewa bulan, sedangkan mata yang tampak jelas adalah gambaran dewa matahari (Ra), mengapa demikian? Dalam mitos Mesir diceritakan bahwa pada waktu Horus bertarung dengan Seth (dewa gurun, badai dan kekacauan) salah satu mata Horus terluka parah. Mata yang terluka tersebut akhirnya diobati oleh Isis (ayah Horus), namun karena luka tersebut terlalu parah maka sekalipun telah disembuhkan, penglihatan salah satu mata Horus tetap menjadi lebih redup. Setelah Horus menjadi dewa langit, mata Horus yang normal dianggap mewakili matahari (Ra).
Sedangkan mata yang satunya, yang lebih redup, dianggap mewakili bulan. Karena cahaya bulan jauh lebih redup dari matahari. Jadi simbol "satu mata lebih redup" merupakan simbol terselubung yang melambangkan penyembahan dewa matahari, yaitu tuhannya organisasi Freemason dan Illuminati, sedangkan bagi Tatanan Dunia Baru (Babel Besar kelak) dewa matahari (Ra) adalah lambang dari Lucifer. Jadi, simbol "satu mata lebih redup" sebenarnya adalah variasi lain dari simbol "mata satu" atau mata Horus.

3. Simbol menutup sebelah mata
Variasi "mata satu" berikutnya adalah pose artis menutup sebelah mata mereka dengan tangan atau benda. Ini juga bukan suatu kebetulan atau sebuah gaya, tapi ini adalah simbol terselubung yang arti sesungguhnya sama saja dengan "mata satu" seperti penjelasan sebelumnya.
Perhatikan sampul-sampul CD dan foto-foto artis ini :

Pose tersebut bukan untuk menutupi sebuah kekurangan pada mata atau sakit mata, melainkan gaya yang mengandung arti yang masih sama dengan simbol-simbol yang sebelumnya yaitu, mata satu dari "eye of horus". Salah satu mata mereka sengaja ditutup oleh tangan atau benda sehingga pada akhirnya hanya menonjolkan mata yang satunya, sehingga terlihat hanya sebelah mata saja, yaitu simbologi dari "all seeing eye."

4. Simbol foto setengah wajah
Simbol berikutnya adalah simbol mata Horus "all seeing eye" yang digambarkan melalui pose setengah wajah (half face pose). Pose setengah wajah ini diambil baik sebelah kanan maupun kiri yang intinya adalah menghilangkan mata yang satu dan hanya memperlihatkan mata yang satunya lagi, sehingga dalam foto hanya akan tampak satu mata saja.

Melihat begitu banyaknya pose setengah wajah dalam sampul CD ini, entah kebetulan, disengaja, atau hanya sebuah trend pemotretan, namun unsur mata satu yang dihasilkan sangat menunjukkan keterkaitan dengan simbol mata Horus.

Foto-foto artis dengan pose simbol-simbol Tatanan Dunia Baru ada dimana-mana, mereka telah menyebar di hampir semua negara yang ada di dunia ini. Dari mulai sampul CD, majalah, acara televisi, poster, surat kabar dan sebagainya yang kesemuanya ada di rumah kita. Setiap hari, kita tidak bisa pergi kemanapun tanpa melihat simbol-simbol iblis. Setiap hari alam bawah sadar manusia (terutama para pencinta lagu-lagu) tidak henti-hentinya dibombardir oleh simbologi okultisme dan doktrinasi rahasia Tatanan Dunia Baru. Tidak ada yang kebetulan, simbol-simbol dan pose foto-foto para pemusik dibuat dan dilakukan dengan sengaja untuk melaksanakan suatu agenda tersembunyi yang sedang menggiring manusia menuju Tatanan Dunia Baru.

Sebetulnya bukan gambarnya yang akan membawa manusia pada Tatanan Dunia Baru, namun kekuasaan terselubung yang berada dibalik perusahaan2 rekaman-lah yang sedang bekerja untuk melakukan itu, gambar dan simbol-simbol Tatanan Dunia Baru hanya petunjuk bahwa memang ada kekuatan dibalik layar tersebut. Dari begitu banyaknya simbol iblis yang terkandung dalam sampul-sampul CD musik itu, itu membuktikan bahwa industri musik sebenarnya sudah merupakan bisnis milik iblis, dimana Lucifer (si "mata satu" itu) sebagai eksekutif utamanya.

Pesan dibalik visual musik
Pembahasan ini belum menjangkau soal audio-nya (lirik dan musik), kita baru membahas kulit luarnya saja, yaitu pesan-pesan visual para grup musik melalui gambar dan simbol-simbol yang terdapat di sampul CD mereka. Dengan penjelasan yang telah diberikan, kita melihat bahwa dari kulit luarnya saja musik dunia sudah begitu berbahaya.
Pesan-pesan visual yang dibuat iblis melalui penyanyi-penyanyi dan grup2 musik sudah begitu gencar mempersiapkan manusia pada Tatanan Dunia Baru, apa lagi dengan isinya.

Musik digunakan untuk mengkomunikasikan pesan dari para penyanyinya. Musik adalah alat menyampaikan suatu gagasan dan pesan kepada yang mendengarkannya, bahkan lebih dari itu musik dapat mempengaruhi pikiran bawah sadar manusia mengenai pesan-pesan yang disampaikannya. Sebagai ahli musik, iblis mempergunakan hal ini sebagai alat mengkomunikasikan pesan-pesan dirinya melalui para penyanyi dan grup musik kepada masyarakat luas. Beberapa jenis musik menyampaikannya secara langsung (seperti musik-musik cadas) namun beberapa jenis musik menyampaikannya secara terselubung, dan ini yang harus diwaspadai.
Firman Tuhan dalam I Yoh 2:18 : "Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir."
Ini adalah akhir jaman, banyak antikris sedang bekerja keras mempersiapkan manusia untuk menerima Antikris kelak, salah satu persiapan mereka adalah melalui musik.

5. Simbol mata satu dalam segitiga
Simbol rahasia dalam sampul musik yang berikutnya adalah simbol "mata satu dalam segitiga". Simbol ini masih merupakan simbol mata satu, akan tetapi lebih spesifik dari sebelumnya, sebab mata satu ini digambarkan di dalam segitiga, persis seperti mata satu dalam segitiga yang terdapat di puncak pada piramida terpotong lambang Tatanan Dunia Baru.
Perhatikan sampul CD dibawah ini :

Jika kita hanya memperhatikan dengan sekilas saja sampul CD album Madonna dan Rihanna, maka kita tidak akan menemukan satupun lambang atau simbol-simbol Tatanan Dunia Baru di dalamnya. Tapi perhatikan potongan rambut keduanya, potongan rambut mereka membuat salah satu matanya tertutup, sedangkan mata yang lain tidak tertutup dan berada tepat ditengah belahan rambut dan asesories fashion mereka (topi Madonna dan veil Rihanna), tapi yang mengherankan adalah potongan rambut dan asesoris mereka yang membentuk segitiga yang hampir sempurna. Apa ini merupakan kebetulan semata? Tidak.
Sebab jika kita katakan kebetulan, lalu bagaimana dengan sampul-sampul CD yang lainnya seperti dibawah ini :
Bukankah jumlahnya terlalu banyak untuk dikatakan sebuah kebetulan semata.

Simbol mata dalam segitiga yang dibuat memang sangat-sangat terselubung. Jika sepintas saja, orang akan menyangka bahwa tren model rambut mereka memang demikian. Yang menjadi pertanyaan adalah, jika itu hanya model rambut semata, mengapa begitu banyak yang menggunakan model rambut yang sama membentuk segitiga diantara mata yang tidak tertutup.

Pose lain yang sejenis adalah segitiga yang dibentuk oleh tangan artis itu sendiri. Ini sesuatu yang disengaja dan mengandung arti. Caranya saja yang berbeda, namun artinya masih sama, yaitu "mata satu di dalam segitiga". Perhatikan sampul-sampul CD dan foto-foto artis ini :
Tangan mereka dengan sengaja membentuk segitiga diantara mata mereka.
Gerakan terselubung Tatanan Dunia Baru dalam dunia musik
Dari buahnya kita bisa mengetahui pohonnya. Dari simbol Freemason, Illuminati dan Tatanan Dunia Baru yang diperlihatkan oleh foto-foto artis dan sampul-sampul CD menunjukkan siapa dibalik industri musik dunia. Ada gerakan terselubung melalui dunia musik, yang sejak lama telah dilancarkan untuk menanamkan isme Tatanan Dunia Baru. Tanpa disadari oleh para fans artis musik, sebenarnya mereka sedang digiring menuju Tatanan Dunia Baru oleh idola mereka sendiri, sehingga pada waktunya kelak ketika Antikris benar-benar datang, orang akan dengan mudah menerima Antikris dengan segala penyesatannya.

Dunia musik dikuasai orang-orang yang berkuasa yang ingin membawa tiap generasi manusia memasuki Tatanan Dunia Baru. Industri musik adalah sebuah industri bisnis, namun uang bukan segalanya bagi mereka. Industri musik bukan hanya sedang mengumpulkan uang untuk keuntungan semata, namun agenda industri musik yang terutama adalah menyebarkan pengaruh dan menyatukan pikiran (semacam cuci otak/mind-controlling) para penggemar musik dunia untuk mempersiapkan Pemerintahan Tunggal Antikris (Babel Besar). Antikris adalah si "mata satu" itu, yang simbolnya sering diperagakan oleh para artis dunia.

Yeremia dalam tulisannya di Yer 51:27 menyerukan perlawanan terhadap Babel : "Angkatlah panji-panji di bumi, tiuplah sangkakala diantara bangsa-bangsa, persiapkanlah bangsa-bangsa berperang melawan Babel,..."
Kita harus mulai waspada pada orang-orang yang sedang mempersiapkan dunia ini menuju Babel Besar.

Bersambung..

Source : Buletin Doa Edisi 163/Mei 2012
Credit : Mr. Victor S.

NWO series : [1], [Great Seal], [2], [Sign of the Horns], [NWO=AZ1], [NWO=AZ2], [3], [4], [5], [6], [666-hand sign]

2 comments:

  1. Makasih tirza untuk postingannya..
    Good job!

    ReplyDelete
  2. Trimaksih buat nmbah ngerti dngan apa yg sedang brlangsung d saat skarang ini,..
    Mungkin Isis yg skarang adalah gmbaran/penerus dari Ayah horus

    ReplyDelete